REVIEW BIMA-X Satria Garuda Episode 23 (Minggu, 15 Februari 2015)


Nggak terasa, ternyata sudah sekitar sembilan minggu saya nggak ngerusuh ke Twitter Bima Satria Garuda dengan mention link review mingguan. Setelah TV saya satu-satunya yang sempat rusak tersambar petir seminggu yang lalu telah kembali sehat, saya berjanji akan kembali mereview superhero kebanggaan tokufans tanah air ini, sebagai wujud rasa syukur saya karena TV saya bisa kembali berfungsi layaknya sebuah TV hahahaha. Hambar rasanya nggak ada TV yang menyala di rumah, rasanya sepi banget, seperti ada yang kurang, karena itu…, ups, sorry, sorry jadi mulai curcol.
Ehem, oke, kita kembali ke laptop, eh maksudnya mulai mengingat-ingat lagi adegan demi adegan yang disuguhkan oleh Bima X hari ini. Perubahan yang menonjol pada episode ini masih tetap dipegang oleh Satria Harimau Torga. Hadirnya satu tokoh baru saja membuat Bima X menjadi terasa baru, apalagi gaya Torga yang jauh berbeda dengan kedua Satria garuda. Membandingkan Ray dengan Dimas Aksara jelas seperti membandingkan antara bumi dan langit, bukan karena kondisi finansial mereka yang berbeda di mana Dimas berasa dari keluarga konglomerat sementara Ray berasa dari keluarga, ya, nggak kaya kaya amat, tapi dari karakteristik kedua tokoh tersebut.
Ray, kite kite udeh taulah gan, hehehe, dia adalah sosok laki-laki berakhlak mulia, kalo bisa dibilang seperti itu, yang baik, peduli dan sayang pada keluarganya, rela mengorbankan dirinya demi orang lain dan hampir-hampir tidak pernah mengucapkan kalimat yang menyakitkan hati. Tipe Familyman yang mulutnya terjaga, kalo saya bilang. Sementara Dimas, seperti yang saya bilang tadi, konglomerat dan sudah pasti kaya, namun agak minus dikelakuannya. Seperti lazimnya tokoh-tokoh kaya diserial manapun, Dimas agak angkuh, royal dan lebay :v. Tutur katanya halus, tetapi kadang menyakitkan. Meskipun begitu, dia adalah sosok yang baik.
Secara keseluruhan, buat saya episode minggu ini biasa saja, terutama dari segi cerita. Tidak ada yang terlalu istimewa, kecuali kelanjutan dari debut Fernando Surya aka Dimas Aksara yang dimulai pada episode 23 minggu lalu, yang akan saya review belakangan. Sorry jadi nggak urut, yah karena masalah TV tadi, makanya saya lega TV saya udah dipakai lagi, bayangin aja kalo… eh eh, curcol lagi :v
Faktor yang membuat episode minggu ini biasa saja adalah kehadiran monster yang itu-itu saja. Entah apa yang terjadi di dapur tim Bima X sehingga menampilkan monster-monster yang sama hingga beberapa minggu, yang jelas hal ini cukup membuat saya dan sepertinya hampir semua fans Satria Series merasa boring. Sangat disayangkan antusiasme para fans pasca kehadiran Torga tidak diimbangi dengan munculnya lawan yang lebih fresh.
Untungnya ada sedikit nuansa drama yang hadir saat Torga menyelamatkan Sugi. Dari situ sisi baik dari Dimas Aksara yang royal dan beberapa kali membuat Randy yang penyabar menjadi sewot bukan main nampak. Dia mati-matian berusaha menyelamatkan asistennya meskipun belum sembuh benar setelah mendapatkan tusukan telak dari si lebah Azelot. Perbuatan yang pantas untuk ditiru, di mana kepedulian tidak perlu memandang kasta atau strata sosial untuk ditampakkan.

Kepedulian akan membuat manusia dari berbagai golongan bergandengan tangan, karena Kepedulian tidak mengenal batas apapun.
Terima kasih telah membaca artikel tentang REVIEW BIMA-X Satria Garuda Episode 23 (Minggu, 15 Februari 2015) di blog Jendela Adelard jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :