Fokus episode
ke 25 ini adalah kelanjutan dari pencarian Power Stone terakhir, yaitu Power
Stone Ungu. Setelah mencari-cari keberadaannya Power Stone ini (Saking susah
Reza sampe tanya ke penjaga warung di pinggir jalan segala) akhirnya para
Satria mendapat titik terang dan mendatangi Prof Armin yang berhasil
mengumpulkan sisa-sisa Grandgator. Untungnya di episode sebelumnya ada
bapak-bapak ngetem di warung yang tau soal Profesor Armin dan kebetulan TV di
warung itu sedang menyiarkan si Profesor yang sedang diwawancara. Alhasil
setelah sebelumnya mendapat jawaban tidak tahu di si penjaga warung, Reza
berhasil mendapat petunjuk yang lengkap.
Tentu saja
usaha para Satria tidak akan semulus kulit bayi. Death phantom datang untuk
menghalangi. Sadar jika mereka sudah ketinggalan jauh dalam usaha untuk
mengoleksi Power Stone dari para Satria, Death Phantom berusaha merebut inti
penggerak Grandgator yang konon di dalamnya tersembunyi Power Stone Ungu. Maka
Lady Mossa datang menemui Profesor Armin, bersamaannya dengannya, monster
terkuat Vudo, si badak Magna ikut datang untuk mengacau.
Lady Mossa
berhasil menyandera Profesor Armin, eits, tapi itu Cuma bentaran doang ya guys,
karena setelah beberapa orang security datang dan menembaknya, satu-satunya
villain cewek di serial Bima X ini dengan pasrahnya melepaskan sanderanya dan
kabur. Di bagian ini saya bertanya-tanya, kenapa super monster seperti Lady
Mossa takluk hanya karena beberapa kali tembakan yang bahkan tidak melukainya
sama sekali? Ternyata itu adalah bagian dari rencana Rexor. Rencananya halus
sekali, tapi sayang menurut saya kurang bersih. Jika memang yang diinginkan
Rexor adalah mengetahui di mana Prof Armin menyimpan inti penggerak Grandgator,
kenapa tidak membiarkan Lady Mossa pulang membawa Prof Armin dan
menginterogasinya di kapal? Dengan begitu Prof Armin pasti akan buka mulut dan
para Satria tidak akan tahu di mana benda yang juga mereka cari itu berada.
Gitu sih menurut saya, entah juga kalo ternyata saya salah tangkep wkwkwk :v
Yang paling
menarik dari episode ini tentu saja kehadiran mode baru Bima X. Pola kemunculan
Magnet mode ini standar. Seperti yang sudah-sudah, Ray kewalahan mengimbangi
lawannya bahkan setelah memakai tiga Power Stone yang dia miliki. Setelah
hampir mencapai titik paling kritis (babak belur, badan lemas tak berdaya,
roboh di tanah dan hampir gak bisa bangun lagi), akhirnya Power Stone Ungu
muncul, pun setelah terlebih dahulu menyiksa Reza yang berhasil mendapatkan
inti penggerak Grandgator.
By the way, si
Ungu ini ciamik banget loh, dari mulai armornya sampai backsound yang
mengiringi kemunculannya. Untuk backsoundnya sendiri terdengar sangat asik di
telinga. Para fans sangat antusias dengan musik pengiring si Ungu yang
terdengar sangat berbeda dari tiga mode pendahulunya, asik buat disko guys,
unik banget.
Selain
backsound yang enak didenger senjata yang dipakai oleh Bima X Magnet Mode juga
keren dan bikin saya salah sangka. Loh kok salah sangka? Begini ceritanya. Pasca
pers conference yang mengumunkan bahwa Bima X memilik empat mode dengan style
bertarung yang berbeda, Magnet mode menarik perhatian saya karena senjatanya
yang terlihat seperti senjata api dengan dua laras. Hal ini menarik sekali
karena pada BSG musim pertama pertarungannya didominasi senjata jarak dekat.
Bayangin Bima lari-lari bawa pistol, nembak-nembak musuhnya dari jarak jauh,
bikin saya cengar-cengir meskipun saat itu saya agak bingung apa korelasi
Magnet dengan pistol.
Dan ternyata
senjata milik si Ungu bukanlah senjata api seperti yang saya sangkakan karena
setelah melihatnya lebih teliti ternyata helios baru itu nggak punya Trigger
:v. Senjata baru Bima X ini adalah semacam pemancar medan magnet, kalo saya
bilang, yang bisa memancarkan gelombang magnetik yang sangat kuat sehingga
bahkan mampu menarik tubuh bongsor Magna. Alhasil, si badak itu kalah karena
tubuhnya yang didominasi material logam tidak berdaya ditarik oleh kekuatan
magnet Helios baru. Sungguh kejutan yang unik sekaligus keren.
Dengan
munculnya Magnet Mode, lengkaplah sudah mode yang Bima X miliki. Lantas apakah
kejutan dari serial ini akan berhenti? Kita lihat saja nanti :D.
Terima kasih telah membaca artikel tentang REVIEW BIMA-X Satria Garuda Episode 25 (Minggu, 1 Maret 2015) di blog Jendela Adelard jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.