REVIEW BIMA-X Satria Garuda Episode 25 (Minggu, 1 Maret 2015)


Fokus episode ke 25 ini adalah kelanjutan dari pencarian Power Stone terakhir, yaitu Power Stone Ungu. Setelah mencari-cari keberadaannya Power Stone ini (Saking susah Reza sampe tanya ke penjaga warung di pinggir jalan segala) akhirnya para Satria mendapat titik terang dan mendatangi Prof Armin yang berhasil mengumpulkan sisa-sisa Grandgator. Untungnya di episode sebelumnya ada bapak-bapak ngetem di warung yang tau soal Profesor Armin dan kebetulan TV di warung itu sedang menyiarkan si Profesor yang sedang diwawancara. Alhasil setelah sebelumnya mendapat jawaban tidak tahu di si penjaga warung, Reza berhasil mendapat petunjuk yang lengkap.
Tentu saja usaha para Satria tidak akan semulus kulit bayi. Death phantom datang untuk menghalangi. Sadar jika mereka sudah ketinggalan jauh dalam usaha untuk mengoleksi Power Stone dari para Satria, Death Phantom berusaha merebut inti penggerak Grandgator yang konon di dalamnya tersembunyi Power Stone Ungu. Maka Lady Mossa datang menemui Profesor Armin, bersamaannya dengannya, monster terkuat Vudo, si badak Magna ikut datang untuk mengacau.
Lady Mossa berhasil menyandera Profesor Armin, eits, tapi itu Cuma bentaran doang ya guys, karena setelah beberapa orang security datang dan menembaknya, satu-satunya villain cewek di serial Bima X ini dengan pasrahnya melepaskan sanderanya dan kabur. Di bagian ini saya bertanya-tanya, kenapa super monster seperti Lady Mossa takluk hanya karena beberapa kali tembakan yang bahkan tidak melukainya sama sekali? Ternyata itu adalah bagian dari rencana Rexor. Rencananya halus sekali, tapi sayang menurut saya kurang bersih. Jika memang yang diinginkan Rexor adalah mengetahui di mana Prof Armin menyimpan inti penggerak Grandgator, kenapa tidak membiarkan Lady Mossa pulang membawa Prof Armin dan menginterogasinya di kapal? Dengan begitu Prof Armin pasti akan buka mulut dan para Satria tidak akan tahu di mana benda yang juga mereka cari itu berada. Gitu sih menurut saya, entah juga kalo ternyata saya salah tangkep wkwkwk :v
Yang paling menarik dari episode ini tentu saja kehadiran mode baru Bima X. Pola kemunculan Magnet mode ini standar. Seperti yang sudah-sudah, Ray kewalahan mengimbangi lawannya bahkan setelah memakai tiga Power Stone yang dia miliki. Setelah hampir mencapai titik paling kritis (babak belur, badan lemas tak berdaya, roboh di tanah dan hampir gak bisa bangun lagi), akhirnya Power Stone Ungu muncul, pun setelah terlebih dahulu menyiksa Reza yang berhasil mendapatkan inti penggerak Grandgator.
By the way, si Ungu ini ciamik banget loh, dari mulai armornya sampai backsound yang mengiringi kemunculannya. Untuk backsoundnya sendiri terdengar sangat asik di telinga. Para fans sangat antusias dengan musik pengiring si Ungu yang terdengar sangat berbeda dari tiga mode pendahulunya, asik buat disko guys, unik banget.
Selain backsound yang enak didenger senjata yang dipakai oleh Bima X Magnet Mode juga keren dan bikin saya salah sangka. Loh kok salah sangka? Begini ceritanya. Pasca pers conference yang mengumunkan bahwa Bima X memilik empat mode dengan style bertarung yang berbeda, Magnet mode menarik perhatian saya karena senjatanya yang terlihat seperti senjata api dengan dua laras. Hal ini menarik sekali karena pada BSG musim pertama pertarungannya didominasi senjata jarak dekat. Bayangin Bima lari-lari bawa pistol, nembak-nembak musuhnya dari jarak jauh, bikin saya cengar-cengir meskipun saat itu saya agak bingung apa korelasi Magnet dengan pistol.
Dan ternyata senjata milik si Ungu bukanlah senjata api seperti yang saya sangkakan karena setelah melihatnya lebih teliti ternyata helios baru itu nggak punya Trigger :v. Senjata baru Bima X ini adalah semacam pemancar medan magnet, kalo saya bilang, yang bisa memancarkan gelombang magnetik yang sangat kuat sehingga bahkan mampu menarik tubuh bongsor Magna. Alhasil, si badak itu kalah karena tubuhnya yang didominasi material logam tidak berdaya ditarik oleh kekuatan magnet Helios baru. Sungguh kejutan yang unik sekaligus keren.


Dengan munculnya Magnet Mode, lengkaplah sudah mode yang Bima X miliki. Lantas apakah kejutan dari serial ini akan berhenti? Kita lihat saja nanti :D.
Terima kasih telah membaca artikel tentang REVIEW BIMA-X Satria Garuda Episode 25 (Minggu, 1 Maret 2015) di blog Jendela Adelard jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :