Lawan Bima-X di
episode kali ini masih sama seperti di episode minggu lalu, Rafflesian si
monster bunga tak berdaun dan tak berakar, itu sih kata paman Iwan tentang
bunga lokal yang jadi acuan konsep si monster. Rafflesian terbukti kuat, dia
sekali lagi bisa membuat Ray kelimpungan dengan membelit tangan kanan Ray
dengan sulurnya sehingga tangan Ray terancam berbunga-bunga hahaha :v
Meskipun kuat
dan susah dikalahkan, tapi saya tetap pada pendirian saya bahwa monster yang
satu ini kurang menarik pada sisi karakternya. Ya, seperti yang saya katakan
pada ulasan tentang episode Bima-X minggu lalu, karakter Rafflesian tidak
seunik monster-monster Vudo sebelumnya. Hal ini akhirnya berimbas pada minat
menonton saya untuk minggu ini. Lagian sekuat apapun monsternya, kalo baru
episode awal-awal begini pasti nantinya bakal mati konyol juga. Terbukti Rafflesian
kalah dengan dramatis, tubuhnya meledak hebat setelah di injak oleh Bima dengan
jurus pamungkasnya.
Nah nah, bagian
meledaknya si monster bunga bangkai ini keren banget buat saya. Ledakannya kelihatan
lebih masif dibanding ledakan-ledakan yang menandai kalahnya lawan Bima di
episode-episode sebelumnya. Adegan ini cukup menyita perhatian saya setelah
dibikin boring oleh Rafflesian. Melihat semburan api yang melebar ke segala
arah dengan volume yang nggak bisa dibilang kecil itu bener-bener jadi hiburan
yang mencolok mata. So epic! Untuk itu saya harus bilang, Good Job!
Pada episode
kali ini pula untuk pertama kalinya saya suka melihat penampilan Paramitha
Putri dan Thalia JKT48. Sebabnya? Sebabnya karena akting mereka, terutama untuk
Thalia semakin, yah, lumayan enak untuk dilihat. Hanya saja Thalia jadi
terlihat sering sekali menggerakkan tangannya saat berakting, seolah-olah kedua
tangannya menjadi senjata untuk menutupi body language-nya yang masih terbilang
kaku. Tapi aksen belibetnya udah makin pudar kok, jadi saya ampuni hahahaha :v
Untuk sosok
Ricca sendiri, setelah mendapat kesan bahwa dia adalah gadis misterius tapi
ceroboh, sekarang saya akan menambah satu kata lagi yaitu cerdik, jadi kalo
saya ulang jadi Ricca adalah gadis misterius yang ceroboh tapi cerdik. Taktiknya
untuk mencari pohon inang Rafflesian dengan mengumpulkan cincin Scarlet Bintang
milik semua pelanggan Lady Mossa yang ditukarnya dengan berkarung-karung cincin
berlian lalu menggunakan dering jam weker yang diperkeras menggunakan TOA yang
diarahkan ke Scarlet Bintang milik Rena untuk membuat telinga Rafflesian sakit
memang cukup keren dan berhasil. Sayang, dia sepenuhnya mengandalkan atasannya
yang ia sebut Master. Ya wajar sih, namanya juga bawahan. Lagipula kalo nggak
gitu mana bisa dia bawa cincin berlian sebanyak itu kan?
Masih tentang
Ricca, walaupun sudah bergaul secara terbuka dengan Ray dan keluarganya namun
kabut misteri yang menyelimuti tokoh satu ini masih cukup tebal untuk diungkap.
Dia memang sudah menceritakan sedikit tentang masa lalunya pada Rena, tapi itu
bukan jaminan. Akshara Corp yang menjadi tempatnya bernaung belum jelas ada
dipihak siapa. Kemungkinan bahwa Ricca adalah seorang antagonis masih besar. Lagipula
dia adalah bawahan dari sosok Master yang bahkan lebih misterius dari Black
Lord. Bukan tidak mungkin Master ini adalah tokoh jahat berkedok malaikat
penolong.
O ya, satu lagi
yang harus saya bahas di sini. Sepele sih, tapi buat saya hal ini cukup bikin
penasaran. Pada adegan Ray bercermin setelah tangannya dibebat sulur
Rafflesian, ada yang berbeda di Changer Bima X. Temen-temen memperhatikan nggak
kalo bagian, saya nyebutnya pengunci pergelangan tangan, hilang entah kemana. Temen-temen
bisa liat screenshoot adegannya dan perbandingannya di bawah.
Kemana bagian
kecil itu hilang? Ini memang nggak berpengaruh sama cerita, tapi berpengaruh ke
mata saya hahahaha. Entah apa maksud di balik menghilangnya bagian Changer
Bima-X itu. Bagi saya ini adalah masalah detail dan konsistensi dimana
sebelumnya bagian itu selalu ada karena merupakan kesatuan dari Changer si
satria tapi kali ini hilang tanpa sebab dan penjelasan yang pasti. Apakah ada
miss di sini? Nggak tau deh, coba temen-temen diskusikan.
Terima kasih telah membaca artikel tentang REVIEW BIMA-X Satria Garuda Episode 12 (Minggu, 30 November 2014) di blog Jendela Adelard jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.
2 komentar
nice riview mas :)
BalasTerima kasih mas :D
Balas