Satu episode
baru setelah kemunculan Bima X Magnet Mode pada episode 25 minggu kemarin yang
membuat fans Satria Series heboh. Apa aja sih yang bikin para fans heboh
setelah melihat debut si ungu? Yuk jangan lupa mampir ke review episode 25 ya.
O ya, jangan lupa juga baca review episode 22 yang dulu pernah saya janjiin
hahaha :v.
Episode 26 ini
memunculkan satu monster baru lagi, setelah Magna si badak yang eksis di
episode 24 dan 25. Kalo si Magna yang suka bikin lecet lantai itu memiliki
bentuk badak bercula satu yang kemana-mana suka bawa palu, nah musuh baru Bima
X dan kawan-kawannya kali ini adalah monster singa dengan surai yang bisa
menyemburkan bara api bernama Nermean.
Nermean
memiliki kemampuan yang unik. Dia memiliki kekuatan ilusi yang berasal dari
mata pada wajah singa yang ada di dadanya. Ilusi yang diciptakannya akan
membuat target serasa berpindah tempat. Sayang, pamer kemampuan si monster
singa untuk pertama kalinya ini jadi gagal keren gara-gara ada pemotongan
adegan yang, kalo menurut saya sih, agak kasar. Teman-teman pasti masih ingat
adegan Amestina bertemu Reza Alamsyah di pangkalan heli MNC tower. Di situ
Amestina mengucapkan kalimat “… tidak bisa menstimulasikan bumi, bukan?”
sebanyak dua kali dan dalam adegan yang kedua kalimatnya terdengar terpotong
pada bagian awalnya. Jadi perpindahan adegan yang dimaksudkan sebagai efek dari
ilusi yang diciptakan Nermean ini menjadi terasa sangat tiba-tiba.
Sebaliknya,
kemampuan Nermean menjadi terlihat sangat keren saat dia melawan Torga dan
membuat Satria Harimau itu kelabakan. Nermean ‘melempar’ Torga ke tempat asing
dan menghajarnya di sana. Perpindahan adegannya sih sederhana, setelah zoom in
pada mata wajah singa di dada sang monster yang bersinar, setting adegan yang
semula adalah ruangan berganti menjadi hutan dibarengi dengan terlemparnya
Torga. Penutup pertarungan di hutan inipun bagus sekali, setelah tembakan dari
Torga meleset, settingpun berganti lagi, kali ini dengan transisi yang lebih
oke, apalagi sebelumnya kita disuguhi adegan Torga yang terbanting-banting di
tanah. Ngeliat itu harimau kebanting-banting rasanya seneng banget saya :v,
bukan karena saya gak suka Torga, tapi karena adegan itu memang keren.
Eits, tapi di
sesi pertarungan di hutan ini ada juga bagian yang bikin mata saya terbelalak.
Ada potongan adegan yang sayang sekali sampai tertangkap kamera, nanggung
banget rasanya. Mungkin temen-temen gak sadar, jadi coba perhatikan dulu
gambarnya.
Adegan ini
terjadi sesaat sebelum Torga kebanting-banting di tanah :v. jadi kenapa
nanggung? Karena setelah Torga mendapat hantaman dari Nermean, yang bisa
penonton liat setelahnya hanyalah kepala Torga yang di zoom begitu dekat lalu
sebagian kecil punggung dan kemudian bahu yang akhirnya malah jadi terlihat
lebih jelas. Kalo menurut saya sih bakal lebih epic jika setelah Nermean
menghantam kepala Torga penonton mendapat fokus belakang tubuh Torga sampai si
Satria berputar ke kiri dan terjerebab ke tanah, trus kebanting-banting deh :v
Overall episode
26 ini cukup lumayan, meskipun jadi agak lesu nontonnya karena adegan bertarung
di depan gedung MNC Tower yang rasanya kurang greget karena gerakan, baik kedua
Satria bersaudara maupun para Kuronion, terlihat lebih lambat dari biasanya. Ah
meskipun begitu saya benar-benar dikejutkan oleh Rexor yang mendadak menjadi
lucu. Rexor melunak dan membuat suasana menjadi lebih segar dengan mencoba
membanyol. Banyolan ala villain licik milik Rexor ini lumayan juga. Selain
dikejutkan oleh Rexor, saya juga dikejutkan oleh Dimas Aksara. Sekali lagi kita
seperti diajak melihat sisi lain dari si konglomerat ini, dari seorang boss
yang keliatannya belagu tetapi sangat peduli dengan bawahannya, lalu di episode
ini kita bisa melihat sosok kaya raya yang bisa begitu membaur dengan anak
kecil. Akhirnya sosok Dimas jadi lebih terlihat frendly dibanding Rey dan jauh
terlihat lebih friendly dibanding Reza.
Satu lagi,
setelah 26 episode saya menonton Bima X Satria Garuda, dan juga 26 episode
menonton Bima Satria Garuda yang merupakan musim pertamanya, saya melihat
evolusi besar tayangan drama dipertelevisian tanah air. Serial ini memiliki
kualitas di atas rata-rata tayangan sejenis yang berseliweran setiap hari. Yang
paling saya suka adalah usaha dan keseriusan luar biasa para kameramen dalam
proses pengambilan gambar. Begitu banyak sudut pengambilan gambar yang luar
biasa bagus yang saya lihat sepanjang series ini. Mungkin teman-teman
menganggap ini sepele, tapi bagi saya hal ini merupakan poin yang perlu kita apresiasi.
Berikut adalah screenshoot adegan dari episode 26 yang sudut pengambilan
gambarnya begitu kinclong di mata saya.
Gimana keren
bukan? Sudah seharusnya para kameramen seantero negeri belajar banyak dari
series ini, agar kelak mereka lebih serius memikirkan angle yang bagus demi
hasil tangkapan kamera yang tidak main-main, bukan sekedar zoom out-zoom in
atau merekam gambar pemain secara bergantian saja.
Terima kasih telah membaca artikel tentang REVIEW BIMA-X Satria Garuda Episode 26 (Minggu, 8 Maret 2015) di blog Jendela Adelard jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.
1 komentar :
episode 26 emang mantap
Balas