REVIEW BIMA-X Satria Garuda Episode 26 (Minggu, 8 Maret 2015)


Satu episode baru setelah kemunculan Bima X Magnet Mode pada episode 25 minggu kemarin yang membuat fans Satria Series heboh. Apa aja sih yang bikin para fans heboh setelah melihat debut si ungu? Yuk jangan lupa mampir ke review episode 25 ya. O ya, jangan lupa juga baca review episode 22 yang dulu pernah saya janjiin hahaha :v.
Episode 26 ini memunculkan satu monster baru lagi, setelah Magna si badak yang eksis di episode 24 dan 25. Kalo si Magna yang suka bikin lecet lantai itu memiliki bentuk badak bercula satu yang kemana-mana suka bawa palu, nah musuh baru Bima X dan kawan-kawannya kali ini adalah monster singa dengan surai yang bisa menyemburkan bara api bernama Nermean.
Nermean memiliki kemampuan yang unik. Dia memiliki kekuatan ilusi yang berasal dari mata pada wajah singa yang ada di dadanya. Ilusi yang diciptakannya akan membuat target serasa berpindah tempat. Sayang, pamer kemampuan si monster singa untuk pertama kalinya ini jadi gagal keren gara-gara ada pemotongan adegan yang, kalo menurut saya sih, agak kasar. Teman-teman pasti masih ingat adegan Amestina bertemu Reza Alamsyah di pangkalan heli MNC tower. Di situ Amestina mengucapkan kalimat “… tidak bisa menstimulasikan bumi, bukan?” sebanyak dua kali dan dalam adegan yang kedua kalimatnya terdengar terpotong pada bagian awalnya. Jadi perpindahan adegan yang dimaksudkan sebagai efek dari ilusi yang diciptakan Nermean ini menjadi terasa sangat tiba-tiba.




Sebaliknya, kemampuan Nermean menjadi terlihat sangat keren saat dia melawan Torga dan membuat Satria Harimau itu kelabakan. Nermean ‘melempar’ Torga ke tempat asing dan menghajarnya di sana. Perpindahan adegannya sih sederhana, setelah zoom in pada mata wajah singa di dada sang monster yang bersinar, setting adegan yang semula adalah ruangan berganti menjadi hutan dibarengi dengan terlemparnya Torga. Penutup pertarungan di hutan inipun bagus sekali, setelah tembakan dari Torga meleset, settingpun berganti lagi, kali ini dengan transisi yang lebih oke, apalagi sebelumnya kita disuguhi adegan Torga yang terbanting-banting di tanah. Ngeliat itu harimau kebanting-banting rasanya seneng banget saya :v, bukan karena saya gak suka Torga, tapi karena adegan itu memang keren.



Eits, tapi di sesi pertarungan di hutan ini ada juga bagian yang bikin mata saya terbelalak. Ada potongan adegan yang sayang sekali sampai tertangkap kamera, nanggung banget rasanya. Mungkin temen-temen gak sadar, jadi coba perhatikan dulu gambarnya.


Adegan ini terjadi sesaat sebelum Torga kebanting-banting di tanah :v. jadi kenapa nanggung? Karena setelah Torga mendapat hantaman dari Nermean, yang bisa penonton liat setelahnya hanyalah kepala Torga yang di zoom begitu dekat lalu sebagian kecil punggung dan kemudian bahu yang akhirnya malah jadi terlihat lebih jelas. Kalo menurut saya sih bakal lebih epic jika setelah Nermean menghantam kepala Torga penonton mendapat fokus belakang tubuh Torga sampai si Satria berputar ke kiri dan terjerebab ke tanah, trus kebanting-banting deh :v
Overall episode 26 ini cukup lumayan, meskipun jadi agak lesu nontonnya karena adegan bertarung di depan gedung MNC Tower yang rasanya kurang greget karena gerakan, baik kedua Satria bersaudara maupun para Kuronion, terlihat lebih lambat dari biasanya. Ah meskipun begitu saya benar-benar dikejutkan oleh Rexor yang mendadak menjadi lucu. Rexor melunak dan membuat suasana menjadi lebih segar dengan mencoba membanyol. Banyolan ala villain licik milik Rexor ini lumayan juga. Selain dikejutkan oleh Rexor, saya juga dikejutkan oleh Dimas Aksara. Sekali lagi kita seperti diajak melihat sisi lain dari si konglomerat ini, dari seorang boss yang keliatannya belagu tetapi sangat peduli dengan bawahannya, lalu di episode ini kita bisa melihat sosok kaya raya yang bisa begitu membaur dengan anak kecil. Akhirnya sosok Dimas jadi lebih terlihat frendly dibanding Rey dan jauh terlihat lebih friendly dibanding Reza.
Satu lagi, setelah 26 episode saya menonton Bima X Satria Garuda, dan juga 26 episode menonton Bima Satria Garuda yang merupakan musim pertamanya, saya melihat evolusi besar tayangan drama dipertelevisian tanah air. Serial ini memiliki kualitas di atas rata-rata tayangan sejenis yang berseliweran setiap hari. Yang paling saya suka adalah usaha dan keseriusan luar biasa para kameramen dalam proses pengambilan gambar. Begitu banyak sudut pengambilan gambar yang luar biasa bagus yang saya lihat sepanjang series ini. Mungkin teman-teman menganggap ini sepele, tapi bagi saya hal ini merupakan poin yang perlu kita apresiasi. Berikut adalah screenshoot adegan dari episode 26 yang sudut pengambilan gambarnya begitu kinclong di mata saya.




Gimana keren bukan? Sudah seharusnya para kameramen seantero negeri belajar banyak dari series ini, agar kelak mereka lebih serius memikirkan angle yang bagus demi hasil tangkapan kamera yang tidak main-main, bukan sekedar zoom out-zoom in atau merekam gambar pemain secara bergantian saja.
Terima kasih telah membaca artikel tentang REVIEW BIMA-X Satria Garuda Episode 26 (Minggu, 8 Maret 2015) di blog Jendela Adelard jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :

1 komentar :