Saya akan
membuka review ini dengan ucapan bela sungkawa atas kepergian sosok guru, sosok
penasihat, sosok motivator, sahabat, senior, penyemangat (apapun sebutan) bagi
dua satria kita, Bima X dan Torga, siapa lagi kalo bukan saya, eeeh, maaf, Bima
Legend (Ngerusak suasana aja lo, penulis gila *nyium layar handphone)
Tidak-tidak,
saya serius. Sosok Bima Legend yang awalnya diperankan oleh aktor sekaligus
penyanyi beken asal negeri sakura, Gakuto Kamui alias abang Gackt ini memang
tokoh yang begitu mengena bagi saya, dan mungkin bagi fans satria series
lainnya. Kehadirannya di BSG session pertama tahun lalu sangat epic. Dengan pembawaan
yang cool, tenang dan nggak pecicilan seperti Dimas Aksara, Bima Legend ini
terlihat sangat kuat dan berpengalaman, ciee, berpengalaman. Cocok dengan gelar
legend yang dia sandang setelah lulus dari perguruan tinggi (tuh kan ngawur
lagi)
Nah, kesan epic
yang lekat pada sosok hero ini akhirnya terbawa di petarungannya melawan Evil
Torga. Ow Man! Saya mau berterima kasih kepada Hideki Oka yang telah
membuktikan sesumbarnya lewat akun facebook, eh maksud saya janjinya bahwa
episode ke 38 akan menyajikan pertarungan keren dan memanjakan mata. Yeah,
janji itu terbuktikan tanpa terbantahkan, aha, pertarungan Bima Legend VS Evil
Torga yang ala-ala Dragon Ball ini (karena pake acara nabrak-nabrak beton sama tebing segala) memang sekeren yang sang sutradara janjikan. So sekali lagi saya mau
bilang Ariiiigatooooouuuu Oka-San!
Tidak hanya
pertarungannya saja yang disuguhkan dengan sangat bagus. Satu hal kecil yang
mau saya komentari, mungkin sebagian penonton nggak menganggap ini sebuah
prestasi, tapi bagi saya hal ini sangat luar biasa. Emangnya apaan bro? dubber
Bima Legend! Yap yap, pengisi suara Bima Legend. Nah loh, emangnya ada apa?
Coba teman-teman
semua ingat-ingat beberapa scene di episode-episode lalu yang menampilkan si
hero legenda ini. Dia hampir tidak bersuara. Kalau bersuarapun itu hanya
rekaman dari suara Gackt yang cuma muncul di scene flashback pertarungan Bima
Legend VS Torga versi topeng besi, alias suara Hak, hek, hiaaat, hoaaa, atau
suara khas orang bertarung. Suara lainnya yang muncul hanya ucapan khas sang
satria “Dark ‘Zaar.”
Tapi kali ini,
Bima Legend nggak pelit lagi memperdengarkan suaranya pada penonton. Et dah,
trus yang luar biasa apa bang? Eh belum paham juga? Apalagi kalo bukan
pemilihan voice actornya yang suaranya hampir mirip sama suara abang Gackt. Ya meskipun
tidak 100% sama tetapi effort atau usaha tim dan si dubber sendiri untuk
menghandirkan konsistensi, dalam hal ini suara Bima Legend, terlihat sekali di
mata saya. Untuk itu saya mau bilang Good Job!
Sayangnya, mata
saya menangkap Blooper di adegan flashback yang menggambarkan tewasnya Bima
Legend. Tepatnya di menit saat adegan Bima X Earth Mode diambil gambarnya dari
belakang Evil Torga dan perlahan bergeser ke kiri dan berubah menjadi Bima
Legend yang otomatis mengubah alur menjadi Flashback. Kesalahannya? Tepat saat
kamera bergeser dan menampilkan Bima Legend, di sana visor Bima Legend yang
pada adegan-adegan sebelumnya sudah retak, begitu juga dengan helmnya yang
nyaris hancur, terlihat mulus-mulus saja. Padahal adegan alur mundur itu
merupakan kelanjutan dari petarungan mereka yang terpotong, karena tidak lama
setelah itu setting berganti dengan cepat ke kuil suci harimau, di mana helm
Bima Legend sama berantakannya seperti di adegan pertarungan di awal-awal
tayangan.
Terlepas dari
kesalahan yang muncul di episode ini, saya jelas sangat terhibur oleh, seperti
yang saya sebut di atas, pertarungan epic Bima Legend VS Evil Torga. Selain itu
humornya juga sudah lumayan. Saya tidak menyangka selama ini Ricca sangat
mengagumi masternya, dalam arti yang sebenarnya hahaha. Oh iya, saya juga mau
kasih selamat ke Evil Torga, karena dendamnya sukses terbalaskan! Onore Evil
Torga!
Satu lagi yang
ingin saya komentari. Ini mungkin cenderung ke curhatan. Jujur saya bosan
dengan Ray yang terus menerus mengucapkan “Kami tidak akan menyerah!” setiap
kali terdesak atau hampir kalah. Di episode ini saja dia mengucapkannya dua
atau tiga kali. Pliss, buat penulis skenarionya, carikan kalimat lain yang
lebih bagus, biar lebih variatif. Jangan bikin Ray jadi tokoh yang miskin
kosakata. Buatlah dia lebih ‘berwarna’ lagi.
Yap. Itu saja
yang bisa saya sampaikan. Akan saya usahakan terus mereview sampai Bima X
tamat. Doakan saya semuanya hahaha. Sebelum temen-temen meninggalkan Blog ini,
saya mau promosi sedikit. Silakan baca web novel saya, judulnya SAMAEL SAGA. Di
bawah ini saya kasih link cerita awalnya. Jangan lupa Like page dan baca
ceritanya ya, ditunggu juga komentar, saran dan kritiknya :D
Terima kasih telah membaca artikel tentang REVIEW BIMA-X Satria Garuda Episode 38 (Minggu, 31 Mei 2015) di blog Jendela Adelard jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.
2 komentar
nice post gan, klo masalah visor tadi udah hal biasa di dunia kamen rider juga ada
Balasseperti pas di movie gaim feat drive jg ada fail yaitu dimana zlockseed zangetsu yg udah henshin dan tiba"hilang tuh lock seddnya dan masih berubah .
yoyoi bro, udh sering bgt emang kejadian kayak gitu. saya mau ngajak pembaca biar teliti aja hehehe
Balas