REVIEW BIMA-X Satria Garuda Episode 39 (Minggu, 6 Juni 2015)


Lesu, itulah yang saya rasakan sejak detik pertama tayangan ini dimulai. Meskipun adegan pertarungan yang ditampilkan, seperti biasanya, penuh bantingan, lempar sana lempar sini, pukul sana pukul sini dengan kilatan-kilatan dari senjata masing-masing hero yang sesekali terlihat, tetap saja kelesuan yang saya rasakan tidak hilang sampai ke detik terakhir.
Lantas kenapa saya jadi lesu begini? Penyebabnya tidak lain dan tidak bukan adalah konflik Bima X yang kian minggu kian datar, kalopun ada lonjakan itu nggak seberapa pengaruhnya. Nah loh, jujur amat ente? Iya dong, emang nggak boleh?
Evil Torga yang diawal kemunculannya begitu keren dan mampu membuat saya betah menonton mulai kehilangan pesonanya. Bentrok yang terjadi hampir setiap minggu antara Bima X, Torga dan si macan item (Hehehe, akhirnya saya menemukan julukan yang tepat buat tiruan Torga itu) adalah penyebabnya. Konflik terus berputar antara ketiga tokoh ini, terus dan terus tanpa ada kejutan yang menyertai perseteruan mereka. Memang sih, si macan item jadi menarik lagi di mata saya saat bertarung dengan Bima Legend minggu kemarin. Itu karena bagi saya konflik antara Evil Torga dan Bima Legend punya motif yang jelas, punya penyebab yang, walaupun udah mainstream tapi masih terasa greget; Balas Dendam!
Yoyoi, Evil Torga yang pernah dikalahin Bima Legend di masa lampau (sampai visornya retak dan nggak bisa bener lagi) merasa sakit hati dan tersaingi. Penderitaannya nggak berhenti sampai di situ. Ibarat udah jatuh ketimpa Atlas, eh maksudnya ketimpa tangga, dia yang udah sekarat malah diculik Vudo dan dioperasi jadi cyborg yang akhirnya membuatnya kehilangan jati diri. Karena itu, saat si Topeng Besi dapetin lagi ingatan masa lalunya, sekaligus ngedapetin kekuatan dahsyat dari Power Stone Sintesis yang membuatnya berubah jadi Evil Torga dan berniat balas dendam ke mantan rivalnya, itu bikin pertarungan antar keduanya jadi sangat menarik. Sekali lagi, itu karena si macan item punya motif yang jelas, dia ingin balas dendam, dia ingin Bima Legend membayar semua penderitaan yang dia rasakan di masa lalu, dia ingin rivalnya mampus!
Nah, bagaimana dengan perseteruan Bima X & Torga vs Evil Torga? Jadi konflik di antara mereka berdua nggak punya motif yang jelas gitu? Oh bukan begitu. Motifnya jelas kok; karena Evil Torga ada villain maka dia harus mengalahkan Bima X dan Torga yang notabene adalah hero di serial ini. Itu aja? Yep, menurut saya itu saja. Jadi hanya soal kewajiban musuh yang harus mengalahkan sang pahlawan. Sebenarnya sih nggak masalah, karena dimana-mana juga yang namanya orang jahat ya lawannya orang baik, tapi rasanya ada yang kurang di sini. Kenapa Evil Torga nggak punya motif yang lebih kuat saat melawan Bima X dan Torga seperti saat dia menghabisi Bima Legend? Mungkin temen-temen punya pandangan lain? Share aja ya sama saya, tapi jangan pake marah-marah, oke? Xixixixixi
Yang menarik dari episode minggu ini adalah bagaimana sang penulis skenario menunjukkan pada penonton bagaimana efek dari kekuatan kegelapan. Ya lagi-lagi hal sepele seperti ini bisa bikin saya melek hahaha. Ide bahwa kekuatan kegelapan mampu menahan serangan, atau mungkin menyerap dan melenyapkannya, sangat menarik perhatian saya. Jujur saya nggak nyangka kekuatan dark spot bakal jadi seperti itu, ditambah lagi aura jahat dari kabut hitam yang muncul bisa berkumpul dan berubah jadi sosok mirip grim reaper (walau tanpa sabit :v). sayangnya penyelesaian dari masalah ketidakmampuan Ray dan Dimas menggunakan kekuatan mereka di tempat yang dipengaruhi kekuatan kegelapan itu malah tidak semenarik yang saya harapkan. Saya pikir akan pakai sedikit teori fisika seperti yang dulu pernah dilakukan Reza ketika melawan monster badak yang bertubuh besi menggunakan listrik. But, melihat Ray dan Dimas mengalahkan kekuatan kegelapan dengan meminjam kekuatan itu sendiri (dengan bantuan dari Reza yang memberi semangat dari jarak jauh) , itu juga sudah cukup bagus.
Satu hal lagi yang ingin saya komentari, mengenai akting dari beberapa pemain. Pertama Thalia JKT48, yang dulu pernah saya bilang aktingnya mulai enak dilihat pada episode ini malah terlihat menurun. Hal itu terlihat saat dia berdialog, meski cuma sebentar, tapi dialog yang doi ucapin kedengeran kaku banget. Hal yang sama juga terjadi pada Christian Loho. Jujur saja, semenjak Fernando Surya muncul, Christian Loho jadi agak jatuh di mata saya. Akting Fernando Surya yang lebih luwes bener-bener ngebanting performa Loho sehingga aktingnya terlihat lebih kaku. Problemnya sebenernya ada di nada bicara Loho yang terdengar monoton. Mungkin ini juga karena pengaruh watak tokoh Ray yang kalem dan nggak neko-neko.
Oke, sebelum saya tutup review singkat ini, saya mau promosi dulu. Silakan baca web novel saya dengan klik link di bawah. Temen-temen juga bisa main ke fanpagenya dengan klik di sini. Karya saya berjudul SAMAEL SAGA, genrenya tokusatsu juga sama deh kayak Bima X, tapi ada misterinya juga. Jadi cocok buat temen-temen yang suka sama cerita misteri seperti Detektif Conan, Kindaichi atau Sherlock Holmes. Apalagi ada romancenya juga, jadi cewek-cewek juga bisa betah baca hahahaha….


Yosh, apapun kekurangannya minumnya the botol…, eh salah, apapun kekuarangannya saya pribadi akan terus mendukung dengan menonton setiap minggunya. Saya berharap Bima X dan satria series semakin baik dan semakin baik kedepannya.
Terima kasih telah membaca artikel tentang REVIEW BIMA-X Satria Garuda Episode 39 (Minggu, 6 Juni 2015) di blog Jendela Adelard jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :