Nggak terasa,
ternyata sudah sekitar sembilan minggu saya nggak ngerusuh ke Twitter Bima
Satria Garuda dengan mention link review mingguan. Setelah TV saya satu-satunya
yang sempat rusak tersambar petir seminggu yang lalu telah kembali sehat, saya
berjanji akan kembali mereview superhero kebanggaan tokufans tanah air ini,
sebagai wujud rasa syukur saya karena TV saya bisa kembali berfungsi layaknya
sebuah TV hahahaha. Hambar rasanya nggak ada TV yang menyala di rumah, rasanya
sepi banget, seperti ada yang kurang, karena itu…, ups, sorry, sorry jadi mulai
curcol.
Ehem, oke, kita
kembali ke laptop, eh maksudnya mulai mengingat-ingat lagi adegan demi adegan
yang disuguhkan oleh Bima X hari ini. Perubahan yang menonjol pada episode ini
masih tetap dipegang oleh Satria Harimau Torga. Hadirnya satu tokoh baru saja
membuat Bima X menjadi terasa baru, apalagi gaya Torga yang jauh berbeda dengan
kedua Satria garuda. Membandingkan Ray dengan Dimas Aksara jelas seperti
membandingkan antara bumi dan langit, bukan karena kondisi finansial mereka
yang berbeda di mana Dimas berasa dari keluarga konglomerat sementara Ray
berasa dari keluarga, ya, nggak kaya kaya amat, tapi dari karakteristik kedua
tokoh tersebut.
Ray, kite kite
udeh taulah gan, hehehe, dia adalah sosok laki-laki berakhlak mulia, kalo bisa
dibilang seperti itu, yang baik, peduli dan sayang pada keluarganya, rela
mengorbankan dirinya demi orang lain dan hampir-hampir tidak pernah mengucapkan
kalimat yang menyakitkan hati. Tipe Familyman yang mulutnya terjaga, kalo saya
bilang. Sementara Dimas, seperti yang saya bilang tadi, konglomerat dan sudah
pasti kaya, namun agak minus dikelakuannya. Seperti lazimnya tokoh-tokoh kaya
diserial manapun, Dimas agak angkuh, royal dan lebay :v. Tutur katanya halus,
tetapi kadang menyakitkan. Meskipun begitu, dia adalah sosok yang baik.
Secara
keseluruhan, buat saya episode minggu ini biasa saja, terutama dari segi
cerita. Tidak ada yang terlalu istimewa, kecuali kelanjutan dari debut Fernando
Surya aka Dimas Aksara yang dimulai pada episode 23 minggu lalu, yang akan saya
review belakangan. Sorry jadi nggak urut, yah karena masalah TV tadi, makanya
saya lega TV saya udah dipakai lagi, bayangin aja kalo… eh eh, curcol lagi :v
Faktor yang
membuat episode minggu ini biasa saja adalah kehadiran monster yang itu-itu
saja. Entah apa yang terjadi di dapur tim Bima X sehingga menampilkan
monster-monster yang sama hingga beberapa minggu, yang jelas hal ini cukup
membuat saya dan sepertinya hampir semua fans Satria Series merasa boring. Sangat
disayangkan antusiasme para fans pasca kehadiran Torga tidak diimbangi dengan
munculnya lawan yang lebih fresh.
Untungnya ada
sedikit nuansa drama yang hadir saat Torga menyelamatkan Sugi. Dari situ sisi
baik dari Dimas Aksara yang royal dan beberapa kali membuat Randy yang penyabar
menjadi sewot bukan main nampak. Dia mati-matian berusaha menyelamatkan
asistennya meskipun belum sembuh benar setelah mendapatkan tusukan telak dari
si lebah Azelot. Perbuatan yang pantas untuk ditiru, di mana kepedulian tidak
perlu memandang kasta atau strata sosial untuk ditampakkan.
Kepedulian akan membuat manusia dari berbagai
golongan bergandengan tangan, karena Kepedulian tidak mengenal batas apapun.
Terima kasih telah membaca artikel tentang REVIEW BIMA-X Satria Garuda Episode 23 (Minggu, 15 Februari 2015) di blog Jendela Adelard jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.